Si Anto tak bisa melihat si Budi dengan kasat mata, sedangkan si Budi
bisa melihat si Anto dengan jelas. Jika si Anto berperang dengan si
Budi, manakah yang menang diantara mereka berdua?
Sederhana mengetahui jawabannya. Tentu si Budi yang menang, sebab si
Budi bisa dengan jelas melihat si Aanto. Si Budi bisa dengan mudah dan
kapan saja menyerang si Anto tanpa sepengetahuan si Anto.
Hal ini sejalan dengan prinsip energi. Kita ketahui bersama bahwa dunia dan isinya adalah hamparan energi. Ada energi yang tak terlihat (invisibel) dan ada energi yang terlihat (visibel). Energi invisibel dipelajari dengan menggunakan Fisika Quantum, sedangkan energi visibel menggunakan Fisika Newton.
Salah
satu prinsip energi adalah energi invisibel lebih berkualitas dari
energi visibel. Semakin tak terlihat, semakin kuat energi itu. Fisika
Quantum menjelaskan bahwa energi visibel berasal dari energi invisibel.
Sesuatu yang terlihat itu berasal dari yang tak terlihat. Itulah kenapa
dalam Fisika Quantum dikenal hukum LOA (Law of Attraction) yaitu Hukum Ketertarikan.
Sebagaimana yang dijelaskan Rhonda Byine dalam bukunya The Secret:
dalam alam pikiran (invisibel) negatif menarik negatif dan positif
menarik positif. You are what you think.
Semakin sering kita memikirkan hal-hal negatif maka semakin kuat kita
menarik kejadian-kejadian negatif dalam kehidupan kita. Sebaliknya,
semakin sering atau fokus kita memikirkan hal-hal positif maka kita akan
menarik hal-hal positif dalam hidup kita. Ingat, dijelaskan juga dalam
Fisika Quantum bahwa pikiran kita memiliki frekuensi yang menarik
keselerasan frekuensi dengan alam semesta (di luar diri kita) dan,
energi mengalir ke titik fokus perhatian (sesuatu yang fokus).
Invisibel vs Invisibel
Kita sering membaca atau mendengar ujaran bahwa amal tergantung
niat. Betulah adanya. Karena niat merupakan sesuatu yang tak terlihat,
maka punya kekuatan besar, memiliki energi yang besar. Banyak
cerita-cerita keagamaan yang memaparkan tentang keajaiban niat dan keyakinan, itu benar adanya. Tak ada yang namanya kebetulan.
Alam ini dirancang oleh Sang Maha Pencipta dengan semua ketetapan
hukum causalitas atau sebab-akibat. Jadi tak ada yang namanya kebetulan.
Yang ada hanyalah kita tak memahami seperti apa mekanisme proses
sebab-akibat itu terjadi. Munculah pernyataan jalan yang tak
diduga-duga. Padahal semua itu ada dalam ketetapan Ilahi (sunatullah),
sedangkan kita terbatas untuk memahami mekanisme dahsyat tersebut. Niat
dan keyakinan itu energi invisibel. Semakin kokoh sebuah bangunan,
tergantung kekuatan pondasinya, dan pondasi itu tidak terlihat. Semakin
tinggi menjulang sebuah pohon, tergantung kekuatan akarnya, dan akar
yang merambat jauh ke dalam tanah tidak terlihat.
Lebih dalam lagi, bahwa dzat Tuhan invisibel. Karena itu, Tuhan lebih
kuat, bahkan Maha Kuat, karena Dialah pembuat energi, atau dalam
istilah saya: Maha Energi.
Sahabat,
salah satu energi invisibel dan sangat merugikan kita adalah setan.
Kembali ke analogi si Anto berperang melawan si Budi. Tentunya, si
Budi-lah yang menang, karena si Budi bisa melihat si Aanto dan si Anto
tak bisa melihat si Budi. Itulah kenapa kita sering kalah berperang
melawan setan,
karena setan bisa dengan jelas melihat kita, menyerang kita dari kanan,
kiri, depan dan belakang tanpa kita sadari. Kita tak bisa melihat
akslerasinya. Kita sering kalah. Ya iyalah, pertarungan menjadi tak
seimbang: invisibel vs visibel. Kalah dan KO terus kita sama setan. Biar
pertarungan menjadi seimbang, kita harus menggunakan pertarungan
invisibel vs invisibel. Jika demikian, kita bisa punya peluang menang.
Gunakanlah
kekuatan invisibel kita, karena kita punya energi itu. Apa saja energi
invisibel kita itu? buuuaanyak dan kuat-kuat. Energi-energi invisibel
kita adalah niat yang tulus lillahita’ala (niat karena hanya Allah
saja), doa, syukur, sabar, jujur, hati yang penuh cinta kasih terhadap
semua makhluk dan selalu berpikir positif, shalat (bagi umat islam),
dzikir, puasa, zakat dan sedekah, senyum, serta ibadah-ibadah lainnya.
Pernahkah dengar nasehat bijak tentang: perang yang terbesar adalah
perang melawan hawa nafsu? Hawa nafsu adalah salah satu setan besar.
Jika pola peperangan kita dengan hawa nafsu kita ubah dengan pola
peperangan invisibel vs invisibel, kita pasti menjadi pemenang. Minimal,
pertempuran jadi seimbang. Repot jugakan kalau babak belur melulu?
(hehehe).
Salam Semangat Setiap Hari!^^
Sumber :http://www.resensi.net/menjadi-pemenang-pertarungan/2012/01/
0 comments:
Post a Comment